Saat menulis artikel, semua orang pasti mau artikelnya tampil di halaman pertama Google. Kamu pun juga. Iya, kan?
Namun, kamu sendiri merasa itu sangat sulit. Hampir tidak mungkin malah. Apalagi setiap hari ada 4.4 juta postingan blog baru yang terbit.
Lalu harus bagaimana? Apa iya, pasrah begitu saja?
Eits, jangan dong! Kamu bisa menerapkan trik SEO ke dalam artikelmu. Trik ini membuat artikelmu punya kesempatan untuk meraih peringkat tinggi di hasil pencarian Google.
Bagaimana caranya?
Tenang, di artikel ini kamu akan mendapatkan 10 cara menulis artikel yang ramah SEO. Penasaran? Yuk simak lebih lanjut!
2 Sudah Siap Membuat Artikel yang SEO-Friendly?
10 Cara Terbaik untuk Menulis Artikel SEO
Berikut adalah berbagai teknik menulis artikel SEO yang bisa kamu praktikkan dengan mudah. Yuk kita cek satu per satu:
1. Ketahui Karakteristik Calon Pembaca
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui karakteristik calon pembaca.
Dengan memahami karakteristik mereka, kamu bisa paham apa yang mereka inginkan.
Contohnya, misalkan setelah riset, kamu menemukan fakta bahwa mayoritas karakteristik calon pembacamu adalah mahasiswa, umur 19-25, dan tertarik dengan wisata kuliner.
Berbekal informasi tersebut, kamu bisa membuat konten yang sifatnya casual dan mengangkat topik-topik terkait rekomendasi wisata kuliner.
Semakin relevan kontenmu dengan karakteristik pembaca, semakin besar kemungkinan artikelmu muncul di halaman pencarian Google.
Baca juga: Buyer Persona, Si Senjata Ampuh untuk Strategi Pemasaran
2. Riset Keyword
Ingin tahu apa saja keyword yang sering diketik calon pengunjung artikelmu? Gampang, riset keyword aja.
Caranya, kamu tinggal menuliskan topik kontenmu di alat seperti Keyword Tool atau Ubersuggest. Lalu, kamu akan menemukan apa saja keyword yang sering ditulis untuk topik tersebut.
Berikut adalah contoh hasil analisis topik “wisata kuliner” di Ubersuggest:
hasil riset keyword ubersuggest
Berdasarkan hasilnya, kamu mengetahui bahwa “wisata kuliner surabaya” dan “wisata kuliner malang” punya volume pencarian yang cukup tinggi. Jadi, kamu bisa membuat konten yang topiknya berhubungan dengan keyword tersebut.
Baca juga: Cara Riset Keyword SEO Paling Mudah untuk Pemula
3. Gunakan Judul yang Menarik
Judul adalah hal pertama yang orang lihat di hasil pencarian Google.
Mau atau tidaknya orang klik dan baca artikelmu itu berawal dari judulnya.
Sayang juga kan kalau artikelmu masuk ke halaman pertama Google. Eh, tapi nggak ada yang ngeklik.
Jadi, itu kenapa kamu wajib membuat judul yang menarik.
Emm… Kita coba praktik aja deh.
Contohnya, kamu dihadapkan pada dua artikel dengan judul sebagai berikut:
“Cara Membasmi Nyamuk di Rumah”
“Basmi Nyamuk di Rumah dengan 3 Langkah Mudah”
Ya, jelas artikel kedua kelihatan lebih menarik untuk diklik.
Nah, cara termudah untuk membuat judul yang menarik adalah dengan menyebutkan manfaat artikelnya. Bisa juga dengan menuliskan apa yang menjadi kekhawatiran pembaca. Contohnya seperti ini:
contoh hasil serp google
4. Menambahkan Subheading
Percayalah, tidak semua pembaca akan membaca artikelmu sampai selesai.
Eits, jangan sakit hati dulu. Justru kamu harus membuat strategi agar artikelmu bisa tetap dipahami walau pembaca hanya membaca artikelmu secara sekilas.
Cara paling mudah adalah dengan menggunakan subheading. Karena, fungsi subheading kurang lebih sama seperti fungsi chapter pada buku.
Jadi, pembaca bisa tahu poin-poin yang ingin kamu sampaikan di kontenmu. Semakin mudah dipahami kontennya, semakin besar kemungkinan pembaca menyimak sampai selesai.
Nah, semakin lama pengunjung bertahan di websitemu, semakin besar pula kemungkinan websitemu meraih peringkat tinggi di Google.
5. Tulis Paragraf yang Lebih Singkat
Mau tahu cara lain untuk membuat kontenmu lebih menarik? Kamu tinggal membuat paragrafnya lebih singkat.
Logikanya, pembaca akan lebih mudah fokus pada tulisan yang jumlah kalimatnya lebih sedikit.
Bagaimana dengan paragraf yang panjangnya hingga 4 atau 5 baris?
Pembaca bisa saja kebingungan dengan poin inti yang disampaikan di paragrafnya. Karena ada terlalu banyak hal yang mesti dipahami.
Lalu berapa banyak kata yang mesti kamu masukkan ke dalam satu paragraf?
Agar kontenmu lebih mudah dipahami dan lebih ramah SEO, usahakan setiap paragraf isinya tidak lebih dari 150 kata.
7. Gunakan Format Tulisan yang Mudah Dibaca
Walaupun isi kontenmu bagus, tapi pengunjung akan tetap kabur jika kontennya sulit dibaca.
Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa format tulisan yang kamu gunakan mudah untuk dibaca. Contoh format yang mesti kamu perhatikan adalah jenis dan ukuran font. Berikut rekomendasinya:
Jenis font – Verdana, Arial, atau Comic Sans.
Ukuran font – 14 hingga 22px
Dengan menggunakan format tulisan yang tepat, pembaca akan lebih mudah memahami kontenmu.
Dan, ini tentu akan berpengaruh terhadap pertimbangan Google untuk memasukkan websitemu ke peringkat yang lebih tinggi.
8. Gunakan Keyword LSI
Pernahkan kamu bertanya-tanya, kenapa Google bisa membedakan antara malang (kasihan) dan Malang (kota)?
Iya, keduanya punya konteks yang berbeda. Tapi kan tulisannya sama?
Nah, dalam hal ini, Google mengandalkan LSI atau Latent Semantic Index. Ini fitur yang dapat mendeteksi kata-kata yang berhubungan dengan topik utamanya.
Contohnya, untuk konten yang topiknya tentang kemalangan, akan terhubung dengan konten yang berisi kata-kata seperti “nasib”, “kisah”, “perasaan”, dan sejenisnya.
Atau, topik tentang kota Malang akan terhubung dengan konten yang berisi kata-kata seperti “Jawa Timur”, “wilayah”, “kota”, dan sejenisnya.
Intinya, pastikan kamu menggunakan kata-kata yang terhubung dengan topik utamamu. Jadi, kontenmu akan terlihat semakin relevan dengan topik utamanya.
Untuk mengetahui LSI dari berbagai topik, kamu bisa menggunakan alat seperti LSIGraph.
gunakan lsigraph untuk artikel seo
9. Gunakan Link Internal dan Eksternal
Saat membuat konten, pastikan kamu memasukkan dua jenis link, yaitu internal link dan external link.
Apa perbedaan keduanya?
Internal Link – Link yang berasal dari websitemu. Fungsinya agar Google memahami struktur websitemu.
External Link – Link yang berasal dari luar websitemu. Jika kamu memasang link dari website yang kredibel, websitemu akan ikut terangkat reputasinya.
Itulah mengapa kamu perlu memasang kedua jenis link tersebut. Tapi ingat, pastikan kamu tidak memasang link secara berlebihan.
Karena, jumlah link yang terlalu banyak akan membuat pembaca jadi tidak fokus dengan kontennya. Selain itu, kontenmu juga akan terlihat berantakan. Jadi, gunakan link seperlunya saja.
10. Mengoptimasi Gambar
Sebagai pemanis konten, kamu bisa memasang gambar-gambar menarik di dalam kontenmu.
Tapi, kamu juga perlu memastikan bahwa gambar yang dipasang sudah dioptimasi terlebih dulu. Kurang lebih inilah yang perlu kamu lakukan:
Pastikan nama gambar relevan dengan topik yang kamu ambil.
Masukkan alt text ke dalam gambar. Dan pasanglah deskripsi yang relevan dengan topiknya juga.
Pastikan ukuran file gambarnya kecil. Idealnya, ukuran gambar yang kamu pasang harus di bawah 150 KB.
Nah untuk mengecilkan ukuran gambar, kamu bisa menggunakan alat seperti TinyPNG atau PicResize.
kecilkan gambar di artikel seo dengan tinypng
Baca juga: Daftar 10 SEO Tools Lain yang Bisa Kamu Pakai
Sudah Siap Membuat Artikel yang SEO-Friendly?
Selamat! Sekarang kamu sudah mengetahui seluruh langkah penting yang perlu kamu lakukan untuk membuat artikel yang SEO-friendly.
Mulailah dengan melakukan mengetahui karakteristik calon pembacamu terlebih dulu, lalu lanjutkan dengan riset keyword.
Setelah itu, kamu bisa optimasi artikelmu dengan memberikan judul yang menarik, menggunakan format tulisan yang enak dibaca, hingga mengoptimasi gambarnya.
Nah, apakah kamu ingin belajar lebih lanjut tentang SEO? Bitlabs menyediakan materi membuat website + optimasi Google untuk membantumu membuat website yang siap meraih peringkat tinggi di Google!
10 Cara Menulis Artikel SEO Friendly 2020 [Ini Buktinya]
24 September 2019
Menulis Artikel SEO
Panduan Menulis – Menulis artikel SEO merupakan salah satu strategi paling powerfull bagi blogger untuk meningkatkan jumlah visitor blog. Selain lebih baik kualitasnya, Search Engine Optimization atau yang dikenal dengan SEO diakui mampu memberikan efek yang lebih besar daripada strategi optimasi media sosial.
Lantas, apa itu SEO? Seberapa penting SEO bagi seorang Blogger? dan bagaimana cara menulis artikel SEO?
Tukang Ketik
Mari kita simak satu persatu di PanduanMenulis.com
Daftar Isi Tutup
1 Pengertian SEO
2 Pentingkah SEO?
2.1 SEO itu Wajib
2.2 SEO itu Sunah
2.3 SEO itu Haram
3 Cara Menulis Artikel SEO
3.1 Pilih Keyword yang Tepat
3.2 Judul yang Keyword Full
3.3 Perhatikan URL
3.4 Jumlah Kata
3.5 Penempatan Keyword
3.6 Jumlah Keyword
3.7 Heading Subheading
3.8 Link Internal & Eksternal
3.9 Optimasi Gambar
3.10 Infografis
3.11 Meta Deskripsi
4 Contoh Artikel SEO
5 Jasa Penulis Artikel SEO Terbaik
6 Kesimpulan
7 QnA SEO
Pengertian SEO
Menulis Artikel SEO
Sederhananya, SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization, yaitu strategi mengoptimalkan laman web di mesin pencarian dengan teknik khusus yang telah ditentukan.
Dengan teknik SEO laman web yang telah dioptimasi memungkinkan menempati urutan pertama di lama mensin pencarian dengan keyword tertentu. Sehingga persentase visitor akan lebih besar.
Sederhananya seperti itu.
Ada 2 bagian besar dalam SEO, yaitu SEO On Page dan SEO Off Page. On Page fokus ke struktur penulisan konten menurut mesin pencarian, sedangkan Off Page fokus ke pembangunan link, alias backlink.
Tukang Ketik
Dari sini paham? Oke lanjut.
Pentingkah SEO?
Menulis Artikel SEO
Seperti hukum di agama Islam, ada wajib, sunah, dan haram. Pun dengan SEO, SEO bisa berhukum wajib, sunah, bahkan haram.
Kok bisa? Mari simak lebih lanjut.
SEO itu Wajib
SEO pada dasarnya tidak berhukum, sebab SEO hanyalah sebuah teknik yang direkomendasikan oleh mesin pencarian guna mengoptimalkan laman website.
Google sendiri tidak membebani pemilik web/blog harus menerapkan teknik SEO. Semua dibebaskan dan dikembalikan kepada pengelola.
Dengan catatan, bila pengelola web menggunakan teknik SEO, maka konsekuensi logisnya Google akan lebih merekomendasikan di mesin pencarian. Namun bila pengelola mengabaikan teknik SEO, Google akan merasa B saja pada web tersebut.
Nah, SEO hukumnya bisa wajib bila si pengelola web seorang internet marketer, pegiat SEO, publisher Adsense, maupun digital marketing.
Apapun posisi atau statusnya, bila ia diharuskan menjadikan mesin pencarian sebagai sumber utama visitor web, penjualan atau pemasaran, maka SEO hukumnya wajib baginya.
Catatan: Wajib disini bukan berarti dosa bila tidak dilakukan, melainkan berpotensi rugi atau tidak maksimal dengan hasil yang diperolehnya.
Tukang Ketik
So, buat Anda yang menempatkan Google sebagai sumber visitor, penjualan produk, pemasaran, dan sejenis pemasaran online lainnya, tak ada kata lain selain wajib.
SEO itu Sunah
SEO bisa berhukum sunah, alias digunakan lebih baik, tidak digunakan juga tidak apa-apa. Berhukum sunah karena tidak ada tuntutan khusus baginya, sehingga nilainya akan lebih baik bila dilakukan.
SEO berhukum sunah bagi blogger yang tak dikejar target, baik penjualan atau Adsense, internet marketer pemula, dan penulis yang sekedar menyalurkan hobi menulisnya di blog.
Visitor bukan hal utama baginya. Adapun bila dibaca banyak orang, anggapalah itu bonus. Yang terpenting bagi mereka adalah kualitas konten, kebahagiaan psikologis dan melatih skill menulis.
Kalaulah teknik SEO diterapkan dalam webnya, khususnya penulisan artikel, maka itu lebih baik, alias sunah.
SEO itu Haram
Kok SEO bisa berhukum haram?
Sangat bisa. Karena SEO membutuhkan teknik khusus, ditakutkan akan merusak estetika artikel. Berikut beberapa konten yang haram menerapkan teknik SEO;
Cerpen
Puisi
Opini
Karya Ilmiah
dan konten lainnya yang memprioritaskan struktur gagasan, ide, atau alur.
Untuk mejaga nilai estetika, dalam kondisi ini SEO tidak berlaku lagi, bahkan haram untuk digunakan.
Kualitas konten jauh lebih penting daripada jumlah visitor. Buat apa menggunakan teknik SEO namun merusak nilai estetika dan kualitas konten yang dihasilkan.
Kesimpulannya, SEO itu bersifat kondisional, bergantung pada siapa dan untuk apa. Bisa berhukum wajib, sunah dan haram.
Bila Anda seorang internet marketer, maka SEO hukumnya wajib. Namun bila Anda hanya seorang blogger yang ingin menumpahkan isi kepala dan hati, menggunakan teknik SEO hukumnya sunah. Sebaliknya, bila Anda menggeluti bidang sastra, tak ada toleransi kecuali kata haram.
Sampai disini paham?
Jadi bagi Anda SEO itu penting atau tidak?
Cara Menulis Artikel SEO
Menulis Artikel SEO
Ada banyak banget cara menulis artikel SEO di internet. Baik yang ditulis oleh pegiat SEO, penyedia layanan hosting, hingga blogger pemula. Ini tak lain karena pasar pembacanya sangat besar dan selalu laku dari waktu ke waktu.
Disini saya tidak akan membagikan semua cara, karena pasti akan sangat panjang, bahkan lebih panjang dari sinetron Tersanjung dan Tukang Bubur Naik Haji.
Oke langsung saja ke poin utamanya.
Pilih Keyword yang Tepat;
Judul yang Keyword Full;
Perhatikan URL;
Jumlah Kata;
Penempatan Keyword;
Jumlah Keyword;
Heading Subheading;
Link Internal & Eksternal;
Optimasi Gambar;
Meta Deskripsi;
Pilih Keyword yang Tepat
Sebelum Anda menulis artikel, baiknya tentukan keyword yang mau Anda bidik. Kalkulasi keyword tersebut berdasarkan jumlah pencarian dan jumlah persaingan.
Bila web Anda sudah memiliki cukup kekuatan, baik dari sisi DA maupun PA, membidik keyword dengan jumlah pencarian besar pun tak jadi masalah.
Yang menjadi masalah adalah ketika web Anda baru seumur jagung dan Anda memaksakan menulis konten dengan jumlah pencarian bejibun. Ya auto tenggelam.
Untuk mencari keyword, biasanya saya menggunakan beberapa tool ini:
Keyword Sheeter
Ubersuggest
KWFinder
AnswerThePublic
Google Trends
Judul yang Keyword Full
Setelah Anda menentukan keywordnya, tahap kedua Anda perlu menentukan judulnya. Judul wajib mengandung keyword yang dibidik. Jangan sekali-kali membuat judul seenak hati tanpa memperhatikan aturan SEO On Page. Kecuali Anda sedang menulis puisi atau cerpen.
Simulasi [Wordpress]:
Keyword Anda : Menulis Artikel SEO
Judul : Cara Menulis Artikel SEO Dijamin Page One
Sedikit tips ala PanduanMenulis.com
Utamakan keyword nempel 100% di dalam judul
Jangan sekali-kali pisahkan keyword saat membuat judul
Buat judul sekreatif mungkin tanpa harus merusak susunan keyword
Udah gitu aja tipsnya.
So, apapun teknik Anda dalam membuat judul, pastikan 3 tips di atas Anda terapkan. Baik menggunakan angka, kalimat tanya, hasil survei atau apapun, pastikan keyword tetap tersusun rapi dalam judul.
Perhatikan URL
Ada yang bilang, makin panjang + gede, makin nikmat. Ah, sepertinya itu tidak berlaku di teknik SEO. Kata mayoritas mastah, baik Sugeng, Panduan IM, Blogodolar maupun Blogooblok, makin pendek url, makin bagus.
Saya sepakat dengan hal ini.
Cukup gunakan keyword sebagai url. Bahkan kalau perlu, cukup fokus keyword saja yang digunakan url.
Simulasi [Wordpress]:
Keyword : Menulis Artikel SEO
Judul : Cara Menulis Artikel SEO Dijamin Page One
Url : https://bloganda.com/artikel-seo
Sejujurnya saya pribadi kurang paham, apa alasan mendasar semakin pendek semakin bagus. Padahal di luar sana banyak sekali yang mengidolakan panjang + besar + keras. Eh, maaf, bukan itu maksudnya.
Namun setelah saya melakukan pengamatan ke banyak pegiat SEO, beberapa diantaranya yang saya sebutkan di atas, semuanya menggunakan url pendek.
Tidak percaya? Silahkan Anda cek sendiri.
Jumlah Kata
Mengenai jumlah kata yang pas dan powerfull untuk SEO, ada dua pendapat yang bisa Anda gunakan.
Pendapat ke-1 : Jumlah kata yang pas dan sangat direkomendasikan untuk SEO adalah 600–800 kata.
Pendapat ini juga didukung oleh sejumlah penyedia jasa tulis artikel yang menjamur di internet. Mereka selalu merekomendasikan 600 sampai 800 kata untuk artikel SEO Powerfull.
Bila Anda merujuk ke Yoast SEO, salah satu plugin SEO terbaik, minimal agar standar Yoast menyala hijau, Anda harus menulis setidaknya 300 kata. itu MINIMAL!
Pendapat ke-2 : Untuk mencapai puncak halaman 1 Google, Anda perlu menulis artikel pilar. Menurut Kontensiana, artikel pilar sendiri setidaknya ditulis minimal 2.000 sampai 10.000 kata.
Pun dengan PanduanIM, situs yang fokus membahas internet marketing ini merekomendasikan agar artikel ditulis minimal 2000 kata. Itu pun tetap harus melihat kualitas kompetitor. Selama jumlah kata yang Anda tulis kalah dengan kompetitor, maka jangan harap bisa menyainginya.
Saya lansir dari situs Whiteboard Marketing, menurut Forbes, rata-rata laman web yang memuat 600 sampai 700 kata sangat optimal untuk SEO. Forbes melanjutkan, laman web yang memuat tidak lebih dari 300 kata, sangat kecil bisa muncul di laman satu mesin pencarian.
Sedangkan menurut Searchengingland, konten yang lebih panjang (1000 kata lebih) cenderung lebih mudah masuk dalam laman satu Google.
So, saran saya, kedua pendapat di atas sama-sama kuatnya. Anda boleh memilih salah satu dari keduanya. Bila Anda menulis artikel ringan, silahkan ikuti pendapat Forbes. Namun bila Anda menulis artikel pilar, silahkan ikuti nasehat Searchengingland.
Sampai disini paham? Lanjut.
Penempatan Keyword
Diskursus SEO tidak melulu soal jumlah kata, penempatan keyword juga menjadi bahan diskusi serius di kalangan pegiat SEO.
Jika diperhatikan lebih jauh, ada perbedaan teknis di kalangan pegiat SEO mengenai keyword placement atau penempatan keyword.
Ada yang berpendapat, keyword harus ditempatkan di bagian paragraf awal, tengah dan akhir. Ada pula yang berpendapat, keyword tidak harus di paragraf awal, namun disebar secara natural dengan jumlah yang ditentukan.
Wow, rumit sekali bukan? Iya emang rumit.
SEO terkesan nampak rumit karena banyak pegiat SEO yang melakukan strategi pribadi untuk mengoptimalkan laman webnya. Sehingga teknik SEO nampak lebih rumit dan terkesan beragam.
Tukang Ketik
Baiklah, agar Anda tidak bingung, saya akan bandingkan beberapa pegiat SEO Indonesia tentang teknik penempatan keyword “keyword placement”.
Perhatikan konten-konten ini;
Didik Arwinsyah : Belajar SEO WordPress [Paragraf 1]
SEOsatu : SSL Gratis (FREE) Selamanya by – CloudFlare [Paragraf 1]
PanduanIM : 5 Tahap untuk Bisa Masuk ke Halaman Pertama di Google dengan Keyword Apapun [Tidak di paragraf 1]
Sugeng : Tips Ngeblog untuk Pemula Yang Ingin Menghasilkan Uang [Tidak di paragraf 1]
Nah, mulai bingung kan? Keempat situs di atas semuanya pegiat SEO dan bisa dibilang bapak SEO Indonesia. Namun di saat yang sama keempat mastah juga menerapkan teknik yang berbeda.
Lantas sebaiknya mana yang harus diikuti?
Bila Anda masuk dalam kategori orang yang wajib menerapkan teknik SEO, saya menyarankan agar Anda main aman. Silahkan ikuti pendapat yang menempatkan keyword pada paragraf pertama.
Saya menyarankan demikian karena Yoast juga menerapkan aturan yang sama. Tak hanya Yoast, Tangibleword, situs yang fokus di inbound marketing dan content creation juga menjelaskan lebih detail mengenai penempatan keyword.
Berikut ringkasannya:
Judul
Pengantar (paragraf pembuka)
Subheadings
Isi konten
Gambar (Alt Teks)
Meta Url
Meta Deskripsi
Link Anchor
Menu Navigasi
Yups, itulah beberapa pendapat dan implementasi dari para pegiat SEO di Indonesia. Silahkan Anda pilih sendiri mana yang cocok bagi Anda. Namun saya menyarankan agar Anda cari aman saja.
Sampai disini paham kan?
Jumlah Keyword
Untuk jumlah keyword yang disebar dalam artikel, saya fix bersikap sami’na wa atho’na pada Yoast, yaitu 2,5% sampai 3% dari jumlah keseluruhan kata. Dan bila Anda menggunakan Yoast versi premium, jumlah keyword yang disebar antara 3% sampai 3,5%.
Mari berhitung!
2,5% dari 1000 kata = 25
3% dari 1000 kata = 30
Mudahkan cara menghitungnya? Kalau Anda malas menghitung, silahkan pantau lampu hijau Yoast saja. Jika sudah hijau atau menunjukkan persentase yang optimal, berarti jumlah keyword yang Anda sebar sudah pas.
Heading Subheading
Anda melihat daftar isi di bagian atas artikel ini kan? Nah, itulah yang dinamakan heading dan subheading pada konten.
Yoast memberikan wasiat bahwa heading dan subheading sangat penting dalam teknik SEO. Selain untuk memudahkan pembaca dalam memahami artikel Anda, heading dan subheading juga sangat mempengarungi mesin pencarian dalam proses crawling.
Ada beberap saran dari saya:
Heading bisa Anda gunakan untuk memisahkan poin bahasan dengan poin bahasan yang lain.
Contoh artikel : 5 Cafe Instagenic di Kediri
Kafe A [H2]
Penjabaran Kafe A
Kafe B [H2]
Penjabaran kafe B
Kafe C [H2]
Penjabaran kafe C
Kafe D [H2]
Penjabaran kafe D
Kafe E [H2]
Penjabaran kafe E
Itu contoh struktur artikel dengan menggunakan Heading 2 alias H2 pada konten yang bersifat point / numerik.
Pun sama, bila di H2 butuh penjelasan tambahan yang memerlukan perhatian khusus, gunakan H3.
Contoh artikel : 2 Cafe Romantis di Kediri yang Cocok Buat Malmingan
Kafe A [H2]
Menu cafe A [H3]
Suasana cafe A [H3]
Lokasi cafe A [H3]
Kafe B [H2]
Menu cafe B [H3]
Suasana cafe B [H3]
Lokasi cafe B [H3]
Oke, sampai disini sudah paham kan penggunaan Heading dan Subheading?
Link Internal & Eksternal
Lagi-lagi saya menduga Google menerapkan konsep ‘sedekah’ dalam teknik SEO. Maksudnya begini, agar web Anda masuk laman pertama mesin pencarian, Anda harus sedekah link eksternal terlebih dulu. Barulah di kemudian hari Google akan menghadiahi Anda dengan menempatkan web Anda di laman pertama.
Sedekah sekali, dapatnya berkali-kali lipat.
(Abaikan ilustrasi di atas, itu hanya simulasi saya pribadi)
Link Internal
Dalam teknik link internal, ada aturan kecil yang mesti Anda perhatikan.
Pertama, tanamkan link internal secara kontekstual ke laman web yang bisa menambah pengertian/penjelasan lebih lanjut dari konten yang Anda ulas.
Kedua, sebaiknya link internal tidak hanya diarahkan ke artikel liannya, tetapi juga ke Tag dan Kategori.
Link Eksternal
Dalam teknik link eksternal juga ada aturan kecil yang mesti Anda perhatikan.
Pertama, sebaiknya link eksternal ‘ditembakkan’ ke situs yang popularitasnya tinggi. Contoh, Wikipedia.
Kedua, sebaiknya situs yang menjadi sasaran harus relevan dengan konten yang sedang Anda ulas. Contoh, artikel ini sedang membahas seputar SEO, maka situs Yoast bisa menjadi sasaran link eksternal saya.
Sampai disini paham?
Optimasi Gambar
Saya kira gambar tidak perlu dioptimasi, alias asal comot dan pasang. Eh ternyata salah besar, gambar tetap harus dioptimasi.
Huft, sangat ribet ya ternyata menulis artikel SEO Powerfull?
Iya pastilah, namanya juga powerfull, pasti semua harus powerfull juga.
Baiklah, mari fokus kembali ke topik optimasi gambar.
Ada sejumlah aturan simpel untuk optimasi gambar.
Ukuran gambar maksimal 100 Kb. Lebih kecil lebih bagus.
Sebelum Anda memasang gambar di blog, silahkan compress dulu di TinyJPG.
Jika Anda mendesain sendiri, silahkan gunakan fitur “Save for Web” bukan “Save As”.
Jangan lupa isi Teks Alt pada gambar. Ini peting dan wajib untuk SEO.
Cantumkan sumber bila Anda memasang gambar yang bukan dari situs penyedia gambar gratis.
Sudah. Simpel banget kan?
Infografis
Dalam penulisan artikel SEO penambahan infografis sebetulnya bukan keharusan. Sifatnya hanya tambahan, namun sangat disarakan.
Kenapa?
Ini ada kaitannya dengan data, bila konten yang ditulis berupa ulasan yang sifatnya deskriptif atau komparasi. Adanya infografis akan membantu pembaca dalam memahami data dan tentunya menambah nilai bagi konten yang ditulis.
Jika kita lihat model-model media online beberapa tahun belakangan ini, seperti Tirto, Tempo, hingga media seperti Mojok, mereka semua menyisipkan infografis di setiap konten, khususnya konten yang memuat banyak data dan perbandingan.
Apa sih keuntungannya?
Banyak!
Pertama, situs Anda akan lebih dipercaya oleh pembaca karena Anda menulis berdasarkan data yang asumsinya ‘akurat’.
Kedua, situs Anda ‘berpotensi’ menjadi rujukan beberapa media lain, alias menerima backlink dari media lain sebagai penjelasan lanjut dari apa yang mereka tulis.
Ketiga, dengar-dengar nih, si Nail Patel dalam beberapa kesempatan juga menyinggung infografis sebagai komponen penyempurna artikel SEO.
Artikel yang ditulis dengan baik dan dilandasi data, akan sempurna nilainya jika disisipkan infografis. Katanya,,,
Namun karena tidak semua orang bisa membuat infografis, jadi saran ini kerap diabaikan oleh kebanyakan blogger. Termasuk saya sih,
Nah, tapi jangan cemberut gitu dong. Banyak jalan menuju Roma, katanya.
Sekarang kan sudah ada situs penyedia infografis gratis, seperti Freepik, jadi Anda tinggal download formatnya dan diedit-edit sedikit pakai AI atau Sotoshop.
Kalau Anda malas mendownload, Anda beli saja format infografis di beberapa penyedia jasa. Ada buanyak yang menjual format-format infografis belakangan ini. Silahkan searching di Google, jangan malas!
Sekali lagi, ini hanya tambahan saja. Sifatnya sekunder, jadi Anda tidak perlu khawatir jika tidak tertarik atau tidak bisa membuat infografis.
Oke?
Meta Deskripsi
Perhatikan juga Meta Deskripsi. Meta deskripsi yang akan mewakili keseluruhan isi artikel Anda di tampilan mesin pencarian. Makin menarik meta deskripsi Anda, makin besar potensi dibuka pembaca.
Menurut penuturan Yoast SEO, idealnya meta deskripsi ditulis tidak lebih dari 155 karakter dan tidak kurang dari 121 karakter.
Jangan lupa, sesuai wasiat Tangibleword, meta deskripsi harus mengandung keyword. So, buatlah meta deskripsi yang menarik dan tetap SEO Powerfull.
Contoh Artikel SEO
Seperti apa contoh artikel SEO itu?
Sebetulnya artikel yang Anda baca ini juga merupakan contoh artikel SEO. Yaitu artikel yang ditulis berdasarkan teknik SEO Onpage dengan sebaran keyword serta internal link yang terstruktur.
Namun bila Anda ingin contoh yang lain, silahkan baca dan amati cara penulisan artikel SEO yang berjudul 10 Cara Menulis Artikel SEO ini.
Artikelini dari atas sampai bawah semuanya mengikuti ketentuan yang sudah dijelaskan dalam ulasan sederhana ini.
Mulai dari peletakan keyword, jumlah keyword, url, heading dan sub heading, hingga internal link building.
Contoh lain bisa Anda baca di artikel yang membahas tentang Cara Menulis Modul. Di artikel tersebut saya coba menanamkan kata kunci utama Modul, yang kemudian diperkuat dengan kata kunci turunan.
Hasilnya?
Hampir semua keyword turunan tentang Modul berhasil saya kuasai.
Jasa Penulis Artikel SEO Terbaik
Meski sudah sangat banyak jumlahnya blogger yang membahas teknik penulisan artikel, namun tak sedikit juga jumlahnya yang belum bisa menerapkannya.
Bukan karena tidak paham, namun bisa juga karena kurangnya kesempatan untuk menulis. Bisa karena sibuk kerja, menjalankan usaha offline atau akses jaringan internet.
Karenanya, sebelum menutup artikel ini dengan kesimpulan, izinkan kami untuk memberikan penawaran spesial kepada Anda, yakni jasa penulis artikel SEO.
Seperti apa kualitasnya? Yah, silahkan dinilai sendiri melalui artikel yang kami tulis ini.
Berapa harganya? Silahkan cek di tabel berikut ini;
500 KATA 16.000
750 KATA 24.000
1000 KATA 34.000
2000 KATA 65.000
3000 KATA 100.000
Topik artikel yang kami terima,
BISNIS SENI BUDAYA
PENDIDIKAN WISATA & KULINER
KULIAH BUDIDAYA
JURNALISTIK JASA
SMARTPHONE APLIKASI
LAPTOP GAME
AKSESORIS LAINNYA
Untuk pemesanan silahkan hubungi kami melalui link ini,
beli mediumish
Apa yang Anda dapatkan jika menggunakan jasa penulis artikel SEO di PanduanMenulis.com?
Report artikel berupa RAR
Bonus plugin Wp Rocket untuk pembelian 30 artikel 500 kata
100% unik Quetext Premium
Garansi revisi 2x
Bonus theme Mediumish untuk pembelian 50 artikel 500 kata
Kesimpulan
Menulis Artikel SEO
Sebetulnya intinya inti, core of the core dari cara menulis artikel SEO adalah mengikuti standar Yoast SEO. Jika semua hijau, maka struktur artikel Anda sudah bagus SEO-nya. Tapi jika warnanya jingga/oranye, bahkan merah, pasti ada yang salah dalam teknik SEO yang Anda gunakan.
Kesimpulannya sesimpel itu. Adapun tahap selanjutnya, seperti membagikan artikel ke media sosial, ke situs sosial bookmarking dan lain sebagainya, itu tidak lebih dari cara optimasi SEO Off Page.
Sedangkan untuk teknik menulis artikel SEO sendiri saya kira cukup sampai disini. Tidak lebih dan tidak kurang.
Cukup sekian dari saya, bila ada poin-poin yang kurang, silahkan ditambahkan di kolom komentar atau bisa menghubungi tim PanduanMenulis.com. Dan bila ada yang lebih, silahkan dibuang saja. (Bercanda).
QnA SEO
Menulis Artikel SEO
Untuk melengkapi topik menulis artikel SEO, saya akan jawab beberapa pertanyaan seputar SEO.
Tukang Ketik
Apakah blogger pemula wajib belajar teknis menulis artikel SEO?
Tergantung. Jika yang bersangkutan sudah menguasai teknik menulis yang bagus dan tujuannya untuk penjualan/pemasaran, maka hukumnya wajib. Jika sebaliknya, hukumnya sunah.
Namun bila Anda belum ada kesempatan untuk menulis artikel SEO, Anda bisa menggunakan jasa penulis artikel SEO terbaik dari Jogja, di Kontenindo.com.
Apakah teknik menulis artikel SEO ini sudah sesuai algoritma Google terbaru?
Sudah. Teknik SEO yang saya sampaikan berdasarkan pengamatan, perbandingan dan materi terbaru yang saya sadur dari situs pegiat SEO.
Adakah rekomendasi web untuk belajar SEO?
Silahkan mampir ke PanduanIM.com
Seberapa penting performa web untuk optimasi SEO?
Di luar teknik menulis artikel SEO, performa web juga harus diperhatikan. Semakin bagus kecepatan akses web Anda, semakin powerfull pula optimasi yang Anda lakukan.
Silahkan belajar pemrograman web di Panduan Code untuk mengoptimalkan web Anda. Selanjutnya, cek performa web Anda di situs https://gtmetrix.com/.
Saya belum bisa menulis bagus tapi saya ingin belajar SEO, bisa kah?
Bisa. Tapi baiknya Anda belajar menulis terlebih dulu. Jika tulisan Anda sudah cukup bagus, enak dibaca, mudah dipahami, menguasai teknik menulis, silahkan belajar ngeblog lebih lanjut.
Apa tahap selanjutnya setelah artikel dipublish?
Anda bisa melakukan beberapa langkah ini;
Membagikan artikel ke media sosial
Menambahkan link artikel ke situs sosial bookmarking yang berkualitas
Mengindex artikel via Google Search Console
Jalankan strategi optimasi SEO Off Page atau Link Building
Sudah.
Berapa lama idealnya menulis artikel SEO powerfull?
3 sampai 4 hari.
1 hari untuk riset keyword dan membuat kerangka artikel.
1 hari untuk menulis artikel mentah.
1 hari untuk menata keyword dan optimasi lainnya
1 hari untuk mempersiapkan komponen gambar/visual
Lumayan lama ya? Ya begitulah alurnya kalau Anda menginginkan artikel yang berkualitas.
Adakah panduan menulis artikel bagi pemula sebelum belajar SEO?
Silahkan mengikuti situs PanduanMenulis.com, khususnya kategori Panduan agar Anda memperoleh panduan menulis setiap harinya.
Apakah dengan menerapkan semua teknik ini bisa menjamin naik ke laman 1 Google?
Bisa, jika Anda menyempurnakan semua teknik optimasi On Page dengan optimasi Off Page. Teknik menulis di atas hanya memberikan dampak 50% sampai 70% saja. Selebihnya Anda harus mengoptimalkan dengan link building atau optimasi Off Page.
Bagaimana cara optimasi website sedangkan tidak ada waktu untuk menulis?
Mudah sekali. Ada banyak profesional blogger yang merangkap sebagai profesional content writer dan membuka layanan jasa penulis artikel SEO.
Mereka memiliki beragam layanan yang bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan pelanggan. Seperti jumlah kata, topik artikel sampai gaya bahasa.
Cukup?