jenis kemasan karton | source : https://blog.pack.ly/ |
Kemasan atau yang biasa disebut dengan bungkus merupakan sebuah tempat untuk menempatkan produk untuk mempertahankan kualitas dari produk tersebut. Pemberian branding marketing tidak bisa dilepas dari kemasan yang diberikan pada kemasan tersebut.
Pembuatan kemasan di dalam dunia industry tidak dilakukan secara sembarangan. Kemasan yang dibuat mempunyai banyak jenis tergantung dari jenis produk dan juga target konsumennya. Pemberian kemasan untuk setiap target beda-beda, contohnya kemasan makanan untuk hewan tidak akan sama dengan kemasan makanan untuk manusia.
Berikut beberapa jenis kemasan yang paling banyak digunakan beserta kelebihan dan kekurangannya, antara lain :
1. Kemasan Dari Bahan Kertas Yang Berupa Pouch
Kemasan jenis ini memiliki sifat yang tidak mudah robek dan fleksibel. Namun disisi lain, kemasan ini juga tidak bisa digunakan untuk produk yang terbuat dari air dan juga tidak bisa dipanaskan.
Maka dari itu, kemasan kemasan ini jarang dipakai karena wadahnya yang mudah robek dan mudah basah. Untuk mengatasi hal itu, biasanya ditambahkan bahan seperti plastik atau alumunium foil agar lebih aman digunakan.
2.Kemasan Dari Bahan Kaca
Kemasan ini memiliki keunggulan yaitu bisa dipanaskan, bentuknya yang tidak berubah-ubah (tetap), dapat diisi produk dengan berbagai bentuk (zat padat atau cair), dan dapat didaur ulang.
Namun disisi lain, kemasan ini memiliki kelemahan yaitu tergolong kemasan yang berat, mudah pecah, dan harganya yang mahal.
Kemasan kaca ini banyak digunakan untuk produk minuman, selai, atau produk dengan bahan pasta.
3. Kemasan Dari Bahan Logam (Kaleng)
Kemasan logam memiliki keunggulan antara lain bentuknya yang tetap dan ringan, bisa dipanaskan, dapat diisi produk dengan zat padat ataupun cair, tidak transparan, dan bisa dilakukan proses sterilisasi sehingga produk lebih aman dan awet.
Namun, kemasan ini punya kelemaha yaitu non-biodegradable (tidak bisa diuraikan oleh proses biologis) dan tidak dapat didaur ulang.
Kemasan jenis ini banyak sekali digunakan oleh para pengusaha industry, terutama untuk produk susu bubuk dan makanan sarden pada saat ini.
4. Kemasan Dari Bahan Plastik
Kemasan dari bahan plastik memiliki beberapa keunggulan seperti bentuknya yang sangat fleksibel, transparan dan ada yang tahan dari panas. Namun kemasan ini punya beberapa kelemahan antara lain mudah sobek, non-biodegradable (tidak bisa diuraikan oleh proses biologis), dan bahan monomernya dapat mengkontaminasi dari produk.
Kemasan ini merupakan kemasan yang penggunaanya paling banyak saat ini. Selain itu, kemasan ini terdiri dari plastik lunak dan plastik keras. Bentuknya bisa berupa botol, kantong, dan juga kotak plastik.
5. Komposit
Komposit merupakan kemasan yang bahannya terdiri lebih dari 1. Misalnya adalah gabungan dari bahan plastik dan kertas atau kertas dengan logam. Kemasan Komposit merupakan sebuah inovasi pada saat ini.
Kemasan ini memiliki kelebihan yaitu kuat, transparan, dapat diisi produk yang terbuat dari bahan padat atau cair. Namun produk ini memiliki kelemahan yaitu tidak bisa diuraikan oleh proses biologis atau non-biodegradable.
Contoh kemasan komposit adalah kemasan yang terbuat dari karton yang berbentuk tabung. Kemasan ini pada bagian atas ditutup dengan bahan plastik dan bagian bawah terbuat dari tinplate. Untuk bagian dalamnya dilapisi dengan alumunium foil. Kemasan ini biasanya digunakan untuk kemasan kacang polong , rendang, abon, snack, dan lain-lain. Selain itu, kemasan ini juga digunakan untuk produk kosmetik, kain, dan sarung.
Mesin Yang 7 Pada Proses Pengemasan
Selain itu, pelaku usaha juga harus tahu jenis mesin apa yang biasanya digunakan pada saat proses pengemasan untuk berbagai jenis kemasan diatas. Contoh mesin yang biasanya digunakan yaitu mesin coding atau mesin pencetak kode, mesin filling atau pengisi, dan mesin packaging atau pengemas. Berikut sedikit penjelasan mengenai mesin-mesin tersebut:
1. Mesin Coding thermal atau Cetak Kode
Mesin coding merupakan mesin yang digunakan untuk mencetak kode, label, atau tanggal pada kemasan. Pencetakan kode pada kemasan kertas tidak sama dengan kemasan pada kaleng atau gelas.
Meskipun terdapat beberapa mesin Coding Thermal seperti Thermal Inkjet (TIJ) dan Thermal Transfer Overprinter (TTO) yang bisa mencetak pada hampir semua media contohnya untuk kemasan plastic dan kertas. Namun beberapa media seperti botol dan kaleng, lebih cocok menggunakan mesin coding berupa Laser Print atau Coding Thermal tipe Continuous Inkjet (CIJ) karena mesin ini bisa mencetak pada media yang tidak rata.
2. Mesin Filling atau Mesin Pengisian
Mesin Filling merupakan mesin yang digunakan untuk mengisi cairan, pasta, tepung, biji-bijian, dll kedalam sebuah wadah, baik wadah botol, gelas plastik, pot kosmetik dan sebagainya.Penggunaan dari mesin ini tergantung dari jenis produknya. Ada yang berupa zat padat, cair, atau biji-bijian.
Disisi lain penggunaan dari mesin ini juga mempertimbangkan dari jenis kemasan yang akan digunakan. Contohnya yaitu mesin filling untuk bubuk pouch tidak akan sama dengan mesing filling untuk karung.
3. Mesin Packing atau Mesin Pengemas
Mesin packing merupakan mesin yang digunakan untuk mengemas sebuah produk ke dalam kemasan atau karton secara manual. Biasanya para pengusaha industri maupu UMKM menggunakan mesin ini untuk membantu mereka dalam mengemas berbagai produk yang mereka hasilkan.
Penggunaan mesin ini bisa diterapkan pada produksi masal karena dapat mempercepat proses produksi, menghemat waktu, dan biaya.
Mesin packing ini terdiri dari berbagai jenis tergantung dari jenis kemasan yang akan digunakan. Contohnya ada mesin packing khusus kantong, mesin packing untuk botol, dan sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai jenis kemasan dan mesin-mesin yang digunakan untuk membantu proses pengemasan tersebut. Proses pengemasan dapat dilakukan dengan tenaga manusia, namun alangkah lebih baik jika menggunakan bantuan mesin agar prosesnya lebih cepat, hemat waktu dan biaya, serta mempercepat produktivitas anda.